Home Ads

Rabu, 26 Agustus 2020

Resensi Buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2, Ajahn Brahm


Judul: Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!
Pengarang: Ajahn Brahm
Penerjemah: Tasfan Santacitta
Tahun terbit: September 2011 (cetakan ke-14)
Jumlah: 340 halaman
Penerbit: Awareness Publication
Genre: Motivasi
Peresensi: Rifqoh

Buku ini merupakan sekuel ke-2 buku “Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya” yang menjadi best seller di Indonesia selama bertahun-tahun. Tak heran jika buku ini diklaim sebagai salah satu buku spiritual terbaik.

Ajahn Brahmavamso—yang dikenal akrab sebagai Ajahn Brahm—adalah seorang sarjana Fisika Teori di Cambridge University yang kemudian menjadi seorang Biksu Kepala Wihara Bodhinyana di Serpentine, Australia. Beliau dalam buku ini menyampaikan kisah-kisah pengalaman hidupnya yang terbagi dalam 9 tema;

1. Raga yang Rentan
2. Siap Menerima Perubahan
3. Pukat Kelekatan
4. Penolakan Terhadap Dunia
5. Batin Keliru Tahu
6. Cinta Tanpa Keakuan
7. Damai Bahagia Tanpa Syarat
8. Arif Menyikapi Kehidupan
9. Hati Bebas Lepas

Buku ini sarat pesan namun terkesan tidak menggurui, tidak lewat teori tetapi ditimba dari olah batin dan praksis reflektif kehidupan beliau; disampaikan secara sederhana dan tidak meledak-ledak.

Penulis buku ini benar-benar menginspirasi kita untuk menjadi arif dan bijak dalam menyikapi kerentanan badan dan batin sehingga kita akan siap menerima perubahan. Mampu mengikis noda batin dengan cinta tanpa ego hingga kita bisa menjalani hidup dengan damai dan bahagia tanpa syarat karena memiliki hati yang bebas lepas dari berbagai ketakutan dan kecemasan.

Dari sekian banyak kisah-kisah tersebut, beliau juga memaparkan tentang dahsyatnya efek meditasi bagi kesehatan badan dan batin manusia.

Sampul buku ini diilustrasikan berdasarkan cerita ke-108 ”Ketika Semuanya terbakar”. Kebanyakan dari kita yang diwakili sosok Si Cacing acap kali merasa mampu mengatasi segalanya ketika ada masalah, sehingga kita sering kurang eling, kurang waspada, dan menyepelekan perkembangan batin kita. Kita pun terus melekati kotoran batin yang kita keliru-sangka sebagai kenikmatan sejati, namun ketika masalah benar-benar datang dalam hidup kita, kita semuanya malah terbakar.

Pesan Ajahn Brahm, jangan pernah izinkan orang lain merenggut kebahagiaanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *