Home Ads

Rabu, 03 Januari 2018

Review Buku Indahnya Perbedaan Indahnya Persahabatan, Watiek Ideo dan Fitri Kurniawan

Judul Buku : Indahnya Perbedaan Indahnya Persahabatan
Pengarang : Watiek Ideo dan Fitri Kurniawan
Penerbit dan Tahun Terbit : Bhuana Ilmu Populer - 2018
Genre : Fiksi, Children Literature
Jumlah Halaman : 161 halaman
Nama Pe-review : Okta



Saya mendapatkan buku ini melalui salah satu giveaway oleh Mba Watiek melalui akun instagramnya membagikan 3 buah buku yang akan dilaunching untuk merayakan hari dongeng nasional 2017 :) Jujur saja saya juga baru mengetahui mba Watiek melalui giveaway ini, melalui akunnya beliau merupakan penulis untuk pendidikan-perkembangan anak dan ciri khasnya juga memproduksi ular tangga raksasa (ini masuk dalam wishlist saya untuk tahun 2018 😃). Lebih jelasnya bisa dilihat di akun instagram  @watiekideo.

Buku Indahnya Perbedaan Indahnya Persahabatan ini dibalut dengan warna cerah ceria khas buku anak. Di dalamnya terdiri dari 14 cerita terpisah dengan ilustrasi apik yang diberikan oleh 11 orang ilustrator. Meskipun ada ilustrator yang sama tetapi penyampaiannya dilukiskan secara berbeda. Seperti judulnya, buku ini ingin menyampaikan bahwa setiap orang itu berbeda, tetapi tidak menjadi alasan pertikaian melainkan bisa menyatukan dan memperindah persahabatan.

Diantara 14 judul cerita yang tersaji, saya paling suka dan terkesan dengan cerita  "Selimut Persahabatan" di halaman 41.
Selain karena ilsutrasinya yang soft dan anaknya chubby-chubby, tentu saja karena inti ceritanya membuat "hangat". Dimana ada anak-anak yang membuat selimut dari baju layak pakai untuk diberikan kepada teman yang membutuhkan. Meskipun di cerita ini yang menjadi intinya bahwa perbedaan ekonomi tidak menjadi masalah dalam persahabatan, tetapi bagi saya saat membayangkan situasinya, cerita ini lebih dalam dari itu. Bagaimana anak-anak memutuskan untuk mengumpulkan kain, patungan beli busa dan kemudian meminta tolong kepada salah satu orang tua untuk membantu menjahit. Akan berbeda rasanya dikala mereka mungkin memutuskan patungan saja membeli selimut baru atau ya namanya anak-anak mungkin sekedar meminta pada orang tua karena merasa "tidak punya uang untuk memberi". Ternyata bisa loh dari bahan bekas yang masih layak pakai menjadi alat berbagi kasih dan kehangatan. Nilai untuk selimut itu juga akan lebih romantis, dimana ada kain masing-masing yang bisa dikenang dan ada personal touch dari teman-temannya tersebut. Hmmm, enaknya kalau malam tidak kedinginan lagi dipeluk selimut dari teman terkasih.

Gaya penulisan di masing-masing cerita termasuk singkat, karena satu halaman penuh dengan ilustrasi. Namun, apabila buku ini dibaca bersama anak, kita sebagai pendamping bisa mengeksplorasi setiap detil ilustrasi untuk memperkaya dan memperkuat inti cerita yang ingin disampaikan.

Tidak hanya cerita sendu saja atau bahagia saja yang disajikan. Di judul Beda Nama Satu Rupa disampaikan cerita berlatarbelakang pesta Haloween dan didukung ilustrasi "horor" yang saya cuma membacanya sekali. Ahahaha, iya, saya memang jirih kalau tentang hantu-hantuan meskipun disajikan dalam bentuk cerita anak. Seri Goosebumpspun dibaca cuma sesaat tetapi imajinasi bebasnya saat membaca melekat sampai seumur sekarang (*loh malah curcol).

Perbedaan yang tersaji mulai dari warna kulit, cara berdoa, selera musik, profesi orang tua, seni-budaya, bahasa, hewan peliharaan, tipe kebersihan, bahkan cara menyajikan jagungpun bisa menjadi tema menarik yang membuat saya mencoba mencari resep-resepnya dan tentu saja sangat menunjang "Indahnya Perbedaan Indahnya Persahabatan".

Hal yang menggelitik saya adalah nama-nama di setiap cerita merupakan nama modern, kurang mengindonesia gitu dan tipe ilustrasinya tampak kebule-bulean di beberapa cerita. Namun demikian, secara umum, buku ini sangat menarik untuk dibaca dan dieksplorasi bersama anak. Terutama di tengah isu perbedaan yang sekarang sedang sensitif di Indonesia, membaca buku ini memberi angin segar dan kepercayaan pada diri saya bahwa ada kebaikan yang bisa dipertahankan di dunia anak Indonesia untuk menjadi generasi yang lebih manusiawi. Saya merekomendasikan buku ini selain untuk orang tua, juga untuk mereka yang bergerak di dunia anak. Memudahkan untuk bercerita dan mendapatkan ide dalam menjelaskan mengapa perbedaan itu bisa menjadi indah melalui kejadian sehari-hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *