Home Ads

Kamis, 28 Februari 2019

Resensi Buku Doa untuk Anak Cucu, W. S. Rendra

Judul: Doa untuk Anak Cucu
Karya: W. S. Rendra
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun: 2013
Genre: Sastra, nonfiksi
Reviewer: Shofia Elmizan



Aku bilang tidak, aku bilang iya menurut nuraniku

Kamu tidak bisa mengganti nuraniku

Dengan peraturan

Adalah tugasmu

Untuk membuktikan bahwa kebijaksanaanmu

Pantas mendapat dukungan

Tapi dukungan tidak bisa kamu paksakan

Adalah tugasmu

Untuk mwnyusun peraturan yang sesuai dengan nurani kami

Kamu wajib memasang telinga, 

Selalu

Untuk mendengar Nurani kami

Sebab itu kamu membutuhkan oposisi

Oposisi adalah jendela bagi kamu

Oposisi adalah jendela bagi kami 

Tanpa Oposisi :sumpek

Tanpa Oposisi, kamu sepi dan onani

Adalah cuplikan puisi yang ditulis Rendra dalam bukunya. Ia menulis berbagai kritikan terhadap kacaunya birokrasi dan pemerintahan menggunakan bahasa yang lugas, namu sarat makna. Penuh gejolak jiwa nan gemuruh rasa pembaca, adalah gambaran sekalian bukti betapa Rendra menulisnya dengan jiwa dan dalam suasana yang sedemikian adanya. Tulisannya menunjukkan bahwa kepekaannya terhadap negara, lingkungan, kondisi dan masalah yang terekam dalam bait-bait puisi. W.S. Rendra selalu hidup karena puisinya. Dan puisinya selalu menghidupkan  pembaca. Karena puisi yang ia tulis adalah rangkuman sejarah yang tak terlupa. Rendra misalnya mengkritik kebobrokan orde baru, dengan mempertanyakan pembunuhan Marsinah, buruh-buruh lainnya dan termasuk empat mahasiswa Trisakti. Buku puisi ini layak dibaca untuk menggetarkan pembaca, menghidupkan jiwa dan membongkar sejarah. Meski singkat ia padat makna. Semoga terinspirasi membaca dan merasakan dampaknya.

Point untuk buku ini 9,5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *