Home Ads

Kamis, 26 September 2019

Resensi Buku Misteri Bahu Sang Penari, Pijar88


Judul Buku: Misteri Bahu Sang Penari

Pengarang: Pijar88
Penerbit: Mediakita
Tahun Terbit: 2014
Jumlah Halaman: 282 halaman
Genre: Fiksi
Peresensi: Mustamimul Rofiqoh

Pertama melihat judulnya, saya menebak isinya pasti menceritakan tentang kehidupan seorang penari dengan segala kisah mistis yang menyelimutinya. Seperti misalnya pemakaian susuk untuk menambah aura kecantikannya, ritual-ritual mistis yang dilakoni setiap jumat kliwon, tumbal bahkan sesjen atau pantangan-pantangan yang harus dihindari. Namun sayang, saya tidak menemukan itu semua. Buku ini lebih menceritakan kehidupan asmara seorang kembang desa yang membawa kutukan yang bernama Ranti Kusumaningati bersama pujaan hatinya Wardoyo.

Novel ini berlatar tahun 1985 sampai tahun 1999, masa dimana listrik masih jarang dan belum ada alat telekomunikasi canggih seperti sekarang ini. Hal-hal mistis dan di luar logika banyak terjadi pada masa itu. Tempat-tempat masih banyak yang dikeramatkan dan ritual-ritual goib masih banyak dilakukan masyarakat. Kisah cinta Ranti dan Wardoyo menjadi cerita utama dalam novel ini, membawa pembaca pada kisah penuh cinta kasih brselimut awan hitam penuh misteri.

Ranti, gadis cantik yang mebawa kutukan “ Bahu Laweyan” dari seorang yang pernah disakiti oleh Bapak nya dimasa lalu. Bahu Laweyan yaitu tanda lahir atau toh seperti tahi lalat tetapi bentuknya lebih besar. Ranti dipaksa menjadi Sintren oleh orang tuanya dengan tujuan menghilangkan kutukan tersebut. Namun pada kenyataanya kutukan tersebut tidak hilang. Dengan menjadi Sintren hanya meringankan kutukan saja, sehingga kehidupan Ranti selalu menemui kesulitan maupun hal-hal diluar nalar. Bayang-bayang masa lalu juga selalu menghantui keluraga Pak Sasmita, Bapak Ranti. Dengan bantuan Dukun sakti, aura jahat masa lalu bisa ditangkalnya, namun tidak dengan Ranti. Awan hitam penuh misteri selalu membayang-bayangi kehidupan Ranti.

Hubungan Ranti dan Wardoyo yang tidak direstui oleh kedua orang tua Ranti karena Bapak Wardoyo ketauan melakukan pesugihan dan diadili oleh warga kampung. Dari keluarga kaya raya dan terhormat hingga menjadi keluarga miskin dan hina. Ahirnya dengan berbekal jimat dari dukun sakti Wardoyo berhasil memikat Ranti dan membawanya kawin lari ke Jakarta. Awalnya kehidupan Ranti dan Wardoyo berjalan bahagia dan lancar. Hingga pada suatu saat Ranti mengandung besar, Wardoyo membuat pengakuan mengejutkan. Bahwa dia pernah mengguna-gunai Ranti. Ranti marah besar dan mengunci diri di dalam rumah kontrakannya. Hingga dia sadar dengan tanpa guna-guna pun Ranti memang sudah sangat mencintai Wardoyo.

Hingga pada suatu hari, Wardoyo membawa jimat tersebut ke dalam toilet. Wardoyo pikir setelah dia membuat pengakuan kepada Ranti, kutukan jimat tersebut hilang dengan sendirinya. Namun di luar dugaan, kutukan itu benar-benar terjadi saat krisis moneter melanda Jakarta. Wardoyo tergoda untuk menjarah peralatan elektronik disebuah Mall, hingga kebakaran melanda. Tidak ada yang selamat dari kebakaran hebat tersebut, termasuk Wardoyo. Wardoyo telah menjadi tumbal dari perjanjian yang telah ia sanggupi dahulu. Wardoyo hidup namun mati, dia hidup dalam kehampaan. Hidup dalam dunia sendiri untuk orang-orang yang telah menolak kemauan alam.

Adapun Ranti hidup berjuang seorang diri membesarkan anak yang telah dilahirkannya dengan membawa duka yang mendalam. Duka karena suaminya pergi entah kemana, tanpa sepatah kata apapun. Hingga ahir cerita, Ranti tidak mengetahui jika Wardoyo telah menjadi tumbal atas perjanjian yang sudah dilakukan untuk memikatnya.

Di ahir cerita, diceritakan Ranti bekerja disuatu Mall dengan prestasi yang gemilang sehingga dia mempunyai posisi yang yang cukup lumayan. Menjadi sekertaris Ditektur, dan menjalin hubungan terlarang dengan sang Direktur. Hingga pada ahirnya Ranti menikah dan hidup berkecukupan, sampai pada ahirnya kejadian mistis menimpa Sang Direktur dan merenggut nyawanya. Pada ahirnya Ranti tetap membawa kutukan Bahu Laweyan dan menemui kehidupan yang pelik.

Sebenernya novel ini sangat bagus, Penulis benar-benar paham dan mempunyai pengetahuan mendalam tentang hal-hal berbau mistis. Sehingga pembaca larut menikmati cerita misteri ini. Namun pada ahir cerita, Penulis terlalu jauh melompat dalam mengahiri cerita. Seperti   tiba-tiba Ranti bekerja dan sukses di karirnya hingga menikah dengan Bosnya dan kemudian meninggal dengan janggal. Saya merasa terganggu sekali dengan penambahan alur cerita ini. Seperti perjalanan Cinta Ranti dan Wardoyo yang tiba-tiba ternoda oleh kahadiran orang ketiga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *