Home Ads

Minggu, 07 Juni 2020

Resensi Buku Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah, Tere Liye


Judul Buku: Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
Penulis: Tere Liye
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2016
Jumlah halaman: 512
Genre: Fiksi, novel
Nama peresensi: Latifah

-Kesederhanaan kisah cinta selalu memukau-

Dalam novel ini, Penulis menceritakan kisah yang sangat jarang diangkat dalam novel percintaan pada umumnya. Kisah tentang pemuda biasa, dari hulu Sungai Kapuas, yang berprofesi sangat sederhana. Meski begitu, ia memiliki kebijaksanaan hidup yang menawan siapa saja yang mengenalnya. Prinsip teguh yang senantiasa ia pegang, kelak membawanya pada cinta sejati lewat cara yang tak terduga.

Dari sekian banyak buku yang telah dilahirkan oleh penulis, dan dari berjuta kisah cinta yang ada, mengapa buku ini istimewa? 

Tak lain karena karakter kuat dari tokoh utama yang bernama Borno begitu menyentuh hati yang membuat kagum para pembaca. Pemuda 'biasa', namun berjiwa luar biasa ini tangguh di berbagai cobaan hidup yang mendera. 

Meski cerita ini disisipi dialog-dialog konyol dan lucu, tapi tak mengurangi kesyahduan cerita. Ciri khas dari penulis yang hampir selalu ada di semua jenis buku-bukunya, renyah dan selalu membuat penasaran sehingga ingin segera menyelesaikannya. 

Dalam novel ini akan banyak ditemui quote-quote tentang nasihat cinta yang bertebaran di hampir disetiap bab. Mengajari namun tidak terkesan menggurui pembaca. Memunculkan karakter baik yang bisa dicontoh oleh remaja di tengah merebaknya sosial media dengan segala dampak positif maupun negatifnya.

Buku ini sangat layak dibaca siapa saja yang haus akan kisah cinta yang menakjubkan, yang mungkin sedang memantapkan hatinya pada seseorang, atau yang sedang ingin mengulang romantisme percintaan masa lampau.

Pada bagian terakhir buku, ada kutipan indah yang mungkin akan selalu saya ingat "Untuk orang-orang seperti kau, yang jujur atas kehidupan, bekerja keras, dan sederhana, maka definisi cinta sejati akan mengambil bentuk yang amat berbeda, amat menakjubkan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *