Home Ads

Minggu, 07 Juni 2020

Resensi Buku Madre, Dee Lestari

Judul: Madre
Penulis: Dee Lestari
Tebal Halaman: 193 halaman
Genre: Fiksi, cerpen
Penerbit: PT Bentang Pustaka
Tahun terbit: 2015
Peresensi: Shofia El-Mizan

Penuh perasaan, seperti hendak membuka peti harta karun, Pak Hadi memutar kunci hingga bunyi "klik".

"Silakan, kamu yang buka!" pintanya.

Penuh tanda tanya, ku buka pintu kulkas itu. Hawa dingin menyembur, aku melongok dan melongo. Kulkas besar itu ternyata didedikasikan untuk menyimpan satu benda saja, setoples kaca berukuran besar. Isinya adonan putih keruh. 

"Ini Madre." Pak Hadi berkata.

Penggalan cerita di atas adalah salah satu kutipan dari kumpulan karya sastra Dee Lestari  yang diberi judul Madre. Dalam buku ini, Dee menuliskan beberapa cerpen dan puisi-puisinya. Tidak fokus dalam tema tertentu. Tapi alur cerpennya penuh kejutan. Sesekali bisa ditebak, sesekali tepat, sering kali meleset. Misalnya cerita dalam Madre. Pembaca tidak akan terbiasa dengan kata madre dan dibuat bingung sebagaimana tokoh dalam cerita yang diberi nama Tansen. 

Di luar nalar, bisa-bisanya adonan roti dijadikan sejarah. Kita tahu bahwa adonan roti tidak akan bertahan sampai 80 tahun, tetapi madre mampu bertahan selama itu. Ternyata Madre adalah hasil perkawinan antara air, tepung dan fungi yang berjenis Sacchromyces exiguus. Kocak memang, tapi penuh misteri.

Tansen, pemuda liar yang sangat membenci aturan dan rutinitas. Mendapat kejutan dalam hidup, perubahan dalam sekejap. Dari Bali ke Jakarta, mendapatkan warisan yang tidak diketahui pemberi warisan. Madre mengubah cara hidup, cara pandang dan keliarannya. Pertemuannya dengan pembaca blognya mengubah madre yang mati suri menjadi hidup kembali.  

Dee Lestari, punya daya imajiner yang kolektif. Pembaca disuguhkan hal-hal unik yang tidak pada mestinya. Sehingga tulisannya menjadi pengalaman baru bagi pembaca. Selain Madre, ada beberapa judul cerpen lainnya yang semuanya tentang cerita cinta yang sederhana namun berkesan. Semuanya bagus, tapi yang menarik perhatian hanya "Madre".

Dee Lestari memang selalu punya cara menebarkan pesona lewat alur ceritanya.

Selamat membaca.!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *