Home Ads

Minggu, 31 Mei 2020

Resensi Buku Menjadi Manusia Rohani, Ulil Abshar Abdala

Judul buku: Menjadi Manusia Rohani
Penulis: Ulil Abshar Abdala
Penerbit: Alifbook & el-Bukhori Institute
Cetakan ke-3: Mei 2019
Jumlah Halaman: 317
Genre: Nonfiksi
Peresensi: Rifqoh

Buku Menjadi Manusia Rohani, kalau boleh dikatakan, adalah serupa syarah kitab Al-Hikam karya Ibnu Athaillah As-Sakandari. Menurut Ulil Abshar Abdalla, penulis buku ini,  Al-Hikam adalah aforisma-aforisma sufistik abad 13 yang mampu menembus waktu, ruang, dan batas-batas keagamaan.

Menjadi Manusia Rohani bukanlah satu-satunya syarah kitab Al-Hikam dalam bahasa Indonesia,. Sebelumnya sudah ada karya yang membahas Al-Hikam dengan berbagai ragam pendekatan. Salah satunya sebut saja karya M. Kalis Purwanto yang berjudul Mengelola Hati Menggapai Bisnis yang Selalu Untung. Sebagai seorang  pakar manajemen ekonomi, Kalis Purwanto memakai pendekatan manajemen ekonomi dalam mensyarahi Al-Hikam.

Di antara banyak buku yang membahas tentang Al-Hikam, keeunggulan buku yang dianggit oleh Gus Ulil, begitu sapaan akrabnya, adalah perenungan filosofis yang mendalam yang dipaparkan dengan basaha yang ringan sehingga mudah ditangkap oleh pembaca. Diksi yang digunakan dalam buku ini menunjukkan keluasan  ilmu penulisnya sebagai seorang cendekia Muslim. Tak jarang, itu mengantarkan pada perenungan mendalam bagi pembaca di satu sisi, dan pada sisi yang lain, menjadi semacam pedoman praktis sebagai laku hidup.

Al-Hikam, menurut Gus Ulil, seolah-olah selalu membuka diri atas pemahaman dan tafsiran baru, pengalaman hidup yang ada pada seorang pembaca akan memperkaya pemahamannya  pada kitab tersebut. 

Dalam Menjadi Manusia Rohani, Gus Ulis mencoba mengkontekstualisasikan  Al-Hikam dalam kehidupan modern. Gus Ulil juga mengaitkannya dengan pengalaman hidupnya, sehingga Manusia Rohani terlihat sangat personal. 

Selain mencantumkan teks Arab kitab Al-Hikam dan terjemahnya, buku ini juga menampilkan kutipan-kutipan di akhir setiap tulisan. Ini tentu saja memudahkan para pembaca dalam memahami inti dari pembahasan.

Selamat berselancar menyelami buku yang penuh mutiara hikmah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *