Home Ads

Kamis, 24 September 2020

Resensi Buku Binorrow; Tongkat Musa dan tujuh Roh Boorne, Sudarman Bk


Judul buku: Binorrow; Tongkat Musa dan Tujuh Roh Boorne
Penulis: Sudarman Bk
Tahun terbit: Desember 2017
Jumlah halaman: 290 halaman
Penerbit: Buku Mojok
Genre: Novel, Fiksi, Fantasi
Peresensi: Sarifah Mudaim

Membaca buku ini mengingatkan kembali pada serial disney yang berjudul Alice Wonderland, petualangan fantasi yang sangat menantang.

Diceritakan Binorrow sebagai pemeran utama yang memiliki daya ingat yang sangat buruk sampai-sampai disebut manusia bodoh, makhluk gagal yang diciptakan Tuhan, menjadi bahan ejekan teman-temannya bahkan gurunya sendiri. Sering berpindah-pindah sekolah dan tidak jarang ditolak, tidak diterima di sekolah mana pun. 

Binorrow nyaris putus asa, ia bahkan melakukan percobaan bunuh diri, menabrakan diri di mobil yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi, anehnya dia selamat dan tidak lecet sedikit pun, malah mobilnya yang rusak. Ia menyakini bahwa peristiwa tersebut merupakan bagian dari kelebihan yang Tuhan berikan.

Hari efektif belajar pada tahun ajaran baru sudah dimulai, Binorrow terdaftar di sekolah berasrama sesuai saran dari kepala sekolah lamanya dengan jalur orang tuanya menyogok mahal. Di hari pertama ia masuk sekolah, Binorrow bertemu dengan musuh lamanya dan guru sejarah yang paling dibencinya dari sekolah sebelumnya. 

Binorrow kembali menjadi bahan perundungan teman-temanya di sekolah barunya, dan kembali mencoba bunuh diri menabrakkan diri pada mobil yang sedang melaju cepat. Ia ingin membuktikan pada teman-temannya bahwa setidaknya, selain diciptakan bodoh dia juga diciptakan sebagai makhluk pilihan Tuhan yang bisa selamat dari maut. 

Malang tidak dapat dihindari, Binorrow terluka parah akibat tabrakan tersebut dan menjadi bahan tertawaan teman-temanya. Binorrow kritis, koma di rumah sakit, dalam masa komanya Binorrow masuk ke alam yang tidak pernah diketahui sebelumnya, alam yang aneh sekaligus ajaib, seperti mimpi tapi nyata. Binorrow sadar dan sembuh kembali. Yang membuat takjub, setelah Binorrow kembali ke asrama, teman-temannya menjadi baik, mau menjadi sahabat yang menerima dengan berbagai keadaanya.

Cerita semakin seru ketika Binorrow dan sahabat memutuskan untuk  berpetualangan menuju Gunung Sweeden, gunung angker yang menjadi batas antara dunia manusia dan Dunia Grovog. Berbagai rintangan menghambat Binorrow dan ketiga sahabatnya dalam perjalanan mendaki Gunung Swedeen. Dari bertemu dengan manusia kerdil, makhluk penjaga puncak Sweeden yang menghalangi para Grovog membuka pintu masuk ke dunia manusia. Perjalanan yang menguji tekad dan persahabatan berhasil mengantarkan Binorrow menemukan dirinya yang sejati. 

Bagaimana imajinasimu setelah membaca cuplikan kisah Binorrow lewat resensi ini? Ternyata kita memiliki penulis lokal genre fantasi dan petualang yang hebot juga loh! Buat para pecinta genre fantasi, uji imajinasimu dengan novel fiksi yang satu ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *