Home Ads

Selasa, 26 Oktober 2021

Revenge Wears Prada, the Devil Returns, Lauren Weisberger


Judul Buku Revenge Wears Prada, the Devil Returns

Pengarang: Lauren Weisberger

Penerbit:  Simon Schuster

Tahun Terbit: 2013

Jumlah Halaman: 301

GenreFiksi

Nama Peresensi: Aida Mudjib

 

Terus terangsaya membuka Revenge Wears Prada dengansedikit bersemangat karena kata revenge-nyaSaya menontonfilm The Devil Wears Prada jauh sebelum membaca novelnyadan totally impressed by Miranda Priestly -atau mungkin lebihtepat Miranda versi Meryl Streep daripada Miranda versi asliWeissberger yang tak berperikemanusiaan sekaligussuperwoman.  Di akhir buku pertama, Andy Sachs, merasatersiksa sebagai asisten junior Miranda. Ia berhenti daripekerjaannya di tengah Paris Fashion Week setelah disuruhmemperbarui paspor anak Miranda nun jauh di New York sanasebelum terbang ke Paris, dalam beberapa jam sajaSuatu hal yang mustahil.


Saya membayangkanseusai dimaki “f*ck you oleh Andy, Miranda akan melancarkan suatu pembalasan luar biasa.


Revenge Wears Prada dimulai satu dekade kemudiandenganAndy sekarang menjadi pemimpin redaksi majalah pengantinaspirasional bernama The Plunge bersama Emily.  Andy sendirimenikah dengan Max Harrison, pria tampan dari keluargaternamaDalam peran barunya sebagai direktur editorial rumahpenerbitan, Elias-Clark selain tetap sebagai Chief Editor Runway, dia mendekati Andy dengan tawaran besar untukmengakuisisi The Plunge. Malapetaka pun terjadi.

Atau seharusnya begitu.

Weisberger, seperti di novel pertamanya, sepertinya tidakmenyadari bahwa antagonis sejati di cerita Andrea Sachs bukanlah Miranda Priestly –tapi Andy Sachs sendiri.  Sepuluhtahun setelah meninggalkan pekerjaannya dengan Miranda, Andy masih memiliki mimpi buruk tentang mantan bosnya.  Andy sepertinya tidak pernah memikirkan kemungkinan bahwaMiranda Priestly memiliki semua pengaruh besar karena diasangat baik dalam pekerjaannyaAtau di sisi lainia teguh dalam pendapatnya karena kesuksesan telah memberinya kepercayaan tinggi.

Andy tidak memiliki keahlian terkait ituIa hanya pintar menulisnamun dengan selera fashion yang sering membutuhkan bantuanEmily. 

Satu-satunya hal yang paling menarik tentang industri fashionadalah dikatakan sebagai mesin keinginan konsumenInti dariThe Plunge adalah untuk menggoda para calon pengantindengan pernikahan fantasi yang tidak akan pernah mampumereka raih. Di sisi lainsatu-satunya hal terbaik tentangindustri fesyen adalah kenyataan bahwa ini adalah 'industritriliunan dolar' yang menghargai kreativitasseringkali dalambentuk yang tidak sesuai dan subversif.  Jika Andy dengan caraapa pun selaras dengan seniatau ide fesyenWeisberger tidakmampu untuk menunjukkannya.

Dalam cerita Weisberger, Andy terlihat sangat baik –tapi kerapmenunda solusitidak komunikatifberburuk sangkakeraskepala tapi munafik. Andy tidak menyukai Miranda tapimenggunakan jaringan & nama sebagai mantan asisten Miranda Priestly untuk mewawancarai selebritis. Yang lebih gila, Andy menikmati fakta bahwa kehamilannya berguna. Miranda memiliki soft spot kepada ibu hamil. Andy bahkan dengansenang hati menerima kado selimut bulu minx dan catatankehamilan serta pengasuhan anak Miranda.

Lalu bagaimana dengan revengeWell, revenge seharusnyamengacu pada Miranda, jadi tidak masuk akal karena dia tidakmemiliki keinginan untuk membalas dendam. Miranda inginmendapatkan majalah mereka murni karena berprospek bagusDia bahkan tidak ingat sama sekali bahwa Andy atau Emily pernah bekerja padanya

Andy memutuskan tanpa keraguan sedikitpun bahwa mengambiltawaran akuisisi Elias Clark adalah hal yang salah untukdilakukan. Meski sebagai investor, Emily dan Max setujudengan akuisisi, tetapi Andy memilih untuk tidak menjual tanpamenjelaskan alasannya kepada sahabatnya atau kepada suamitercintanya.

Dia tidak bisa memberikan alasan karena dia tidak punya alasanvalid selain: Miranda jahat, titik.

Tidak hanya itu, Andy tampaknya tidak memiliki keberanianuntuk keyakinannyaBahkania tampaknya malah tidakmemiliki keyakinan pada dirinyaPadahal, Max dengan sangatbijak sudah memberi pendapat.

"You know how to stand up for yourself against bullies, Andy, and when push comes to shove that's all Miranda really is. Your standard fare, run of the mill schoolyard bully." (hal. 245)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *