Home Ads

Sabtu, 27 Januari 2018

Resensi Buku Bread for friends, Lintong Simaremare

Judul buju: Bread for friends
Penulis: Lintong simaremare
Penerbit: jogja bankit publisher
Tahun terbit: 2011
Genre: nonfiksi inspiratif

Jumlah halaman: 192 hal
Pereview: Jatri Ningrum

Bread for friends ini berupa cerita cerita terpisah, seperti sebuah kumpulan cerpen. Jadi setiap kisah di dalamnya dari judul ke judul baru tidak saling berhubungan.

Tulisannya sederhana, pendek, tapi mengajak untuk berpikir lebih dalam.

Salah satunya tentang penyelamatan 32 penambang chili dan 1 orang penambang bolivia yang terjebak dalam reruntuhan. Yang disorot 1500 wartawan dan dihadiri oleh kepala negara masing masing selama 2 hari, yang saat itu kedua negara bersengketa cukup lama.

Upaya penyelamatan yang dilakukan negara chili bisa dicatat sebagai sejarah, karena akhirnya presiden bolivia berterimakasih kepada presiden chili karena telah meyelamatkan seorang rakyatnya. Dan telah menciptakan kebaikan bagi keduabelah negara.

Akan tetapi bukan hanya itu yang dijadikan isunya. Ada orang bernama luiz uzura adalah penambang yang memutuskan untuk keluar terakhir ke permukaan. Dan manuel gonzales adalah anggota regu penyelamat yang keluar terakhir kepermukaan. Intinya dalam sebuah kejadian besar. Ada setitik hal yang  tampak kecil namun beresensi besar.  Diakhir cerita, penulis menyematkan kata kata bijak "butuh kebesaran hati dan jiwa untuk rela menjadi orang terakhir, demi nyawa orang lain".

Dalam tulisannya, penulis selalu menyematkan kata kata bijak yang diambil dari sudut pandang bagian cerita terkecil dari setiap ceritanya. Setiap ceritanya mengajak untuk berpikir lebih dalam tentang hal hal kecil dan sederhana dalam keseharian kita, yang sebenarnya mempunyai nilai nilai penting. Agar kita selalu selalu mengapresiasi hidup dan bersyukur dengan apapun yg diberikan Tuhan kepada kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *