Home Ads

Sabtu, 27 Januari 2018

Resensi Buku, Hate & Hocus-Pocus, Karla M. Nashar

Judul Buku : Love, Hate & Hocus-Pocus
Pengarang : Karla M. Nashar
Penerbit dan Tahun Terbit : PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2012 (*Cetakan pertama 2008)
Genre : Fiksi, Harlequin, Metropop
Jumlah Halaman : 263 halaman

Nama Pe-review : Okta

Karla M. Nashar adalah salah satu penulis favorit saya meskipun beberapa tahun terakhir ini beliau sudah tidak aktif di media social pribadinya. Semoga sehat selalu ya, kangen karya-karyanya. Bila membaca sinopsis di bagian belakang sebenarnya beberapa bagian menunjukkan buku ini sebaiknya dibaca untuk 17 tahun ke atas ya. Ada sejenis aura tulisan Harlequin gitu lah. 

Dari beberapa bukunya ada ciri khas tertentu, selain romantis, adalah tipe prianya yang gagah (manly banget) kebulean sedangkan perempuannya lebih gigih-gagah-lembut dalam satu rangkuman/paket. Tidak terkecuali di Love, Hate & Hocus Pocus ini yang menceritakan cakar-cakarannya Troy Mardian sebagai Manajer Marketing Senior versus Gadis Parasayu sebagai Manajer Humas di Biocell Pharmacy Indonesia mulai dari cakar-cakaran di pekerjaan yang kemudian berakhir di k*sur. Yaaa, dari namanya yang satu bule banget yang satu lokal banget mereka berdua sebagai pemeran utama digambarkan memiliki paket lengkap kebulean dan kelokalannya sendiri-sendiri. Hal yang bertentangan, misalnya Troy dandy banget dengan segala merk luar negerinya versus Gadis yang metropolis tetapi kecantikannya dibalut dengan produk tradisional atau Troy dengan selera makan western versus Gadis yang menyukai makanan Padang yang dimakan langsung menggunakan tangannya tanpa babibu. Keendelan Troy sebagai pria masa kini diceritakan tanpa mengurangi image "jantan"nya dan kecuekannya Gadis disajikan tanpa meluruhkan image "career woman"nya.

Dua pejabat di satu perusahaan menangani kasus nama baik perusahaan dengan egonya masing-masing menjadi awal pertemuan keduanya. Tema ceritanya mungkin sudah sangat umum sekali ya, tetapi Karla M. Nashar mampu mengurainya menggunakan bahasa yang mengalir dan tersisip sisi komedi yang bikin gemes in a positive way. Cara menceritakan langsung dari sisi Troy (dengan bahasa keminggrisnya) dan langsung dari sisi Gadis (dengan bahasa Indonesianya). Dua sisi berbeda  diceritakan secara berbalasan di halaman yang sama tanpa merusak atau menghilangkan kekhasan masing-masing tokohnya membuat seakan-akan adegan percakapan tersebut berlalu cepat di hadapan kita sebagai pembacanya.

Prolog dan epilog membuat makin greget, meskipun dibutuhkan daya khayal yang lebih ya mengingat sisi hocus-pocus dari buku ini dan ada beberapa quantum leap yang tidak akan ditemui di kehidupan nyata. Namun, romantisme dan humanisme ceritanya mudah untuk dirasakan.

Buku ini memiliki sequelnya, yaitu Love, Curse & Hocus-Pocus yang diterbitkan di bulan Januari 2013. Kebayang ngga para pembeli Love, Hate & Hocus-Pocus harus menunggu 9 tahun kelanjutan epilognya. Beruntung bagi pembeli cetakan keenam yang tidak membutuhkan waktu sampai 9 tahun untuk menikmati kembali love-hate relationshipnya Troy dan Gadis.

Masih berharap dan menunggu karya Karla M. Nashar lagi. Masih berharap twitternya aktif lagi. Masih berharap ada notifikasi sapaannya muncul lagi di page.nya.

Ps : seingat saya, di blognya, Karla M. Nashar pernah menceritakan bahwa Love, Hate & Hocus Pocus ini tidak mendapatkan ijin darinya untuk diFTVkan, tapi kemudian ia mendapati karyanya dijiplak dan kemudian ditayangkan tanpa ijin dengan judul berbeda. Sedih ya, sudah berkarya dan kemudian "diambil" diakui sebagai ide milik orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *