Home Ads

Selasa, 02 Januari 2018

Resensi Buku Satu Atap Lima Madrasah, Kiki Barkiah

Judul Buku: Satu Atap Lima Madrasah
Pengarang: Kiki Barkiah
Penerbit: CV. Mastakka Global Informa
Tahun Terbit: 2017
Genre: Nonfiksi
Jumlah Halaman: 249

Nama pe-review: Fiqoh

Buku ini layak sekali dijadikan panduan dan pegangan dalam Mendidik anak sesuai dengan islam. Seperti saya yang selama ini mendidik anak  dengan pengetahuan yang sangat minim dan mengalir apa adanya. Juga meniru pola asuh orang tua jaman dulu yang  sekarang ini sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Jadi buku ini sangat membantu dan sangat tepat dijadikan referensi.
Dalam buku ini memuat banyak kisah Sehari-hari yang biasa ibu rumah tangga alami. Namun dalam hal ini penulis mengambil sudut pandang yang berbeda dalam memaknainya, selalu mengambil hikmah dan pembelajaran atas apa yang terjadi. Tidak pernah mengutuk ataupun mengeluh dengan keadaan. Hal ini sangat menampar saya yang ibu rumah tangga juga. Membaca buku ini saya malu sendiri, sering sekali saya kurang Sabaran dalam menghadapi kreatifitas  anak atau saat anak membuat berantakan rumah dengan kreasi atau keingintahuannya.

Membaca buku ini benar-benar membuka pikiran dan hati untuk selalu beristiqomah terhadap sang pencipta. Selalu melibatkan sang Pencipta dalam segala kegiatan, dan menjadikan Nabi Muhammad saw sebagai suri Taulandan. Selalu berpikir positif dan selalu mendoakan yang baik-baik disaat anak membuat kreasi yang kadang membuat kita geleng-geleng kepala. Meredam amarah dengan memanjatkan Doa-doa yang baik kepada sang Pencipta.

Ada kata-kata yang membuat dada sesak dan membuat saya malu, "bagaimana mungkin tangan ini tega memukul saat mereka menangis karena membutuhkan pelukan pengantar tidur atau karena rindu menginginkan orang tua yang memperhatikan mereka? Bukankah sangat menyakitkan jika berharap air susu namun air tuba yang diterima?" sungguh sangat menyayat hati, namun kadang kita tidak menangkap Sinyal-sinyal yang seperti itu dari mereka yang merindukan kita. Sungguh kadang kita menjadi orang tua yang egois. 

Penulis dengan kelima anaknya dan jaraknya sangat berdekatan bisa dengan sabar dan menyerahkan semua kepada sang Pencipta. Ini menjadi tampan lagi untuk saya yang baru mempunyai satu anak tapi masih kurang bersyukur dan masih kurang sabaran. Dalam hal ini penulis sangat piawai dalam mengelola kesabaran, waktu, tenaga dan emosi dalam menjalankan roda rumah tangga.
Yang penting dalam buku ini adalah apapun pola asuh yang diterapkan orang tua, sesederhana apapun pola asuh tersebut hendaknya dilandasi dengan pengetahuan yang dapat memotivasi dan mempunyai tujuan serta cita-cita yang besar dalam membangun sebuah keluarga. Karena sejatinya keluarga adalah madrasah pertama dan yang paling utama bagi anak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *