Home Ads

Senin, 18 Maret 2019

Resensi Buku PermaiSury, Seprina Bei Faidzin



Judul buku: PermaiSury
Pengarang: Seprina Bei Faidzin
Penerbit: Karo's
Tahun terbit: Januari 2019
Jumlah halaman: 485 halaman
Genre: Novel Fiksi
Pereview: Sindy Abdullah


Berawal dari cerbung di laman facebook saya akhirnya tertarik ikut PO novel PermaiSury ini karna tertarik dengan gaya bahasa penulis.

Tokoh utamanya sesuai judul, Sury. 

Konflik berawal dari sebuah rencana balas dendam saudara mantan tunangan suami Sury.
Hingga takdir melemparkan seorang Sury Anastasia menjadi korban dari semua kejadian.
Sebuah adegan perkosaan menjadi awal semua kekacauan.

Suami Sury yang tak terima istrinya dijamah lelaki lain (padahal korban perkosaan karna ulah si suami juga di masa lalu), maka Faiz (suami Sury) pun mulai menunjukan tabiat buruknya, main perempuan.

Si pelaku perkosaan adalah bocah lelaki muda, kemudian iba pada nasib Sury.
Cinta pun tumbuh hingga menggila..

Tristan namanya, yang mencintai Sury sekaligus pernah menghancurkan hidup Sury 

Takdir membawa mereka pada lembaran hidup lain.
Diujung kisah, Faiz dan Sury bercerai karna Faiz semakin buruk perangainya.

Sury pun melanjutkan hidup sebagai janda dengan merintis usaha.
Berhasilkan Tristan menaklukan Sury?
Iya. Sury akhirnya luluh.
Namun saat cinta tengah memuncak, takdir kembali tak berpihak. 

Tristan meninggal dalam sebuah kecelakaan.
Lantas bagaimana nasib Sury?
Hihiii biar ga penasaran, kudu baca deh 😁

Kisahnya rumit. Tapi asik. Bahasanya ngalir. 
Impresi yang saya dapat dari membaca novel ini adalah, betapa Wanita punya kekuatan super dibalik sikap lemahnya.
Dan cinta sejati tanpa tapi itu benar ada, nyata. 

Dalam novel ini, kita dibawa pada kejadian demi kejadian yang membuat mata tak henti membaca. 
Logis dan rapih. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *