Home Ads

Rabu, 31 Juli 2019

Resensi Buku Soegija 100 % Indonesia, Ayu Utami

Resensi oleh: Iyom Alexandria
Judul buku: Soegija 100 % Indonesia
Penulis: Ayu Utami
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Jumlah halaman: 136
Tahun: 2012
Genre: Biografi sejarah

Awalnya, perkenalan saya dengan buku berjudul Soegija yang ditulis oleh Ayu Utami ini dilatarbelakangi dari seri bilangan Fu yg berlanjut mengantarkan saya pada novel Parasit Lajang dan Eks Parasit Lajang. Saya mendapati ada hubungan dengan pernyataan Ayu Utami yang menyatakan dia kembali pada jalan Tuhan. Kembali pada agama yang sempat dia tinggalkan yaitu Katolik. Buku ini adalah biografi tentang seorang uskup pribumi pertama berada di Hindia Belanda. Yang menarik buku sejarah yang biasanya membosankan disini justru ditampilkan dengan gaya yang begitu renyah, seolah kita sedang membaca sebuah novel. 

Ketika membaca buku ini ada sesuatu yang terbersit dalam benak saya, selama ini kita hanya membaca sejarah yang berkenaan dengan apa yang kita yakini. Buku ini akan membawa kita agar sadar pada sejarah Indonesia. Jika dalam sejarah Ulama Nusantara, kita mengenal Hasyim Asy'ari yang mengatakan untuk cinta tanah air sebagiamana dalam gaungnya orang-orang NU "Cinta tanah air sebagian daripada iman" maka dalam wajah Katolik Soegija merumuskan formula 100 % Katolik, 100 % Indonesia. Maka, kita dapat menarik kesimpulan memang betul adanya tokoh agama yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia bukan dari agama satu saja. Percayalah, dengan membaca buku  yang bukan berasal dari golonganmu tak kan membuat Imanmu goyah. Justru disana akan kau temukan cahaya ilmu yang lebih dalam. 

Buku ini menampilkan pergolakan-pergolakan yang dihadapi Soegija sebagai orang pertama yang ditunjuk sebagai uskup pribumi di Hindia Belanda oleh Vatikan. Pandangan inlander akan tetap hidup disebagian orang belanda. Akan tetapi alasan dibalik pengangkatan Soegija memang menjadi teka-teki bagi umat katolik. Sebab diluar Vatikan yang tertutup dan penuh misteri, tidak ada yang tahu persis. Pergolakanpun akan digambarkan bagaimana seorang uskup yang memperjuangkan kemerdekaan.

Buku ini layak untuk dibaca. Untuk apa? Untuk tahu bahwa kita INDONESIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *