Home Ads

Kamis, 16 April 2020

Resensi Buku Bang Ojol Menulis, Hanif Nanda Zakaria



Judul: Bang Ojol Menulis
Penulis: Hanif Nanda Zakaria
Penerbit dan tahun terbit: Penerbit Arah Baca, 2020
Jumlah halaman: 100 halaman
Genre: Fiksi
Peresensi: Aida Mudjib

"Seyogyanya, pengguna yang baik adalah mereka yang mau mendengar. Mendengar bahwa ada beberapa hal yang mungkin mereka lewatkan." [h. 26]

***

Sudah lama tidak membaca buku yang habis dalam sekali duduk, ketika membaca Bang Ojol Menulis (selanjutnya saya singkat BOM), membuat saya ringan hati. Buku ini kecil, tidak terlampau tebal dan bahasanya ringan.

Seperti sedang diajak bicara dan mendengarkan secuplik kisah hari-hari pengemudi ojek online. Curhatan berbagai hal yang dikisahkan oleh Hanif NZ sebagai pengemudi ojol.

Selain pembuka, Ada 22 tulisan tentang berbagai hal di buku ini. Dari mulai mengapa memilih profesi sebagai pengemudi ojol, suka dan duka ngojol hingga harapan-harapan akan masa depan yang lebih baik dan tulisan kritis tentang kebijakan-kebijakan pemerintah.

Saya paling suka membaca eksploitasi kekecewaan. Di antara kisah-kisah pendek rata-rata 3-4 halaman saja dalam buku ini eksploitasi kekecewaan adalah satu di antara yang mendapat jatah 5 halaman dan dari awal hingga akhir terasa enak dibaca. Tidak terasa seperti ditulis terburu-buru sambil menunggu penumpang.

Gaya Bahasa buku ini kadang humoris, kadang sarkas, kadang satir, kadang ngegombal dengan banyaknya kata "mylov?" yang dipakai penulis agar terasa akrab dengan pembaca. Mungkin karena agar terasa dekat inilah maka banyak kalimat dibiarkan memakai kata ejaan yang tidak baku.

Namun ada pemilihan kata yang benar-benar tidak enak dibaca, misalnya di halaman 51 "... Ia dikerjai segerombolan anak muda hingga otak ia mengalami cedera serius." Nah kan, sepertinya baris tersebut akan lebih enak dibaca jika memakai kata 'otaknya'.

Secara keseluruhan buku ini membawa saya untuk tahu lebih banyak tentang petualangan para ojol dan berusaha untuk bersikap lebih baik lagi pada mereka.

Meski tetap saya tidak akan memberi bintang lebih dari 1 pada driver ojol yang tidak sopan, saya memberi buku ini bintang empat kurang sesenti saja. Hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *