Home Ads

Minggu, 08 November 2020

Resensi Buku Sarapan Pagi Penuh Dusta, Puthut EA


Judul buku: Sarapan Pagi Penuh Dusta
Penulis: Puthut EA
Tahun terbit: Agustus 2017
Jumlah halaman: 140 halaman
Penerbit: Buku Mojok
Genre: Kumpulan Cerpen
Peresensi: Sarifah Mudaim
 

Sarapan Pagi Penuh Dusta merupakan buku kumpulan cerita pendek yang di dalamnya berisikan 15 judul cerita, dan dua di antaranya pernah dipublikasikan di media massa, yaitu Sebuah Kisah Sedih (Media Indonesia, 2 Februari 2003) dan Si Penulis Kematian (Koran Tempo, 6 Juli 2003). Sebelum diterbitkan oleh Mojok pada tahun 2017, Sarapan Pagi Penuh Dusta pernah diterbitkan oleh penerbit Jendela di tahun 2004.


"Ini adalah kumpulan cerita pendek ketiga saya. Diterbitkan ketika saya umur 25 tahun. Buku-buku saya yang diterbitkan sebelum usia 30 tahun, dalah buku-buku yang setidaknya menyenangkan diri saya sendiri. Buku-buku yang tak terlalu banyak pertimbangan, tidak terlalu rapi --dan karena itu ekpresif-- dan belum terlalu banyak beban pikiran seperti keluarga, bersikap (sok) dewasa, tanpa keinginan untuk menjadi (sok) bijak, apalagi berpikir soal citra. Murni dan tajam seperti duri mawar yang basah oleh embun di pagi hari" tulis Puthut EA dalam satu artikelnya di mojok.co.


 Ya, sebagaimana penulis ucapkan bahwa cerita-cerita di dalam Sarapan Pagi Penuh Dusta adalah cerita yang kerap hadir dalam keseharian manusia di usia yang sedang bergejolak. Misalnya dalam cerpen Sebuah Paket Berisi Kenangan yang bercerita tentang tak mudah dalam menentukan pilihan hidup, kesedihan yang mendalam akibat ditinggal pacar menikah, menghadapi pertanyaan kapan menikah --sebuah pertanyaan serius tetapi juga tidak serius. 


Buku yang bisa dibaca sekali duduk menemani kopi di musim hujan akan membawa pembaca bertamasya ke keseharian yang tak biasa. Kisah-kisah yang dihadirkan menyelami dunia batin para tokohnya. Dinarasikan secara ringan dan tak rumit, tapi tetap mempesona. Hanya saja, yang perlu diwaspadai, cerita-cerita di dalamnya menyimpan kejutan tak terduga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *