Home Ads

Jumat, 18 Juni 2021

Resensi Buku Bahagia Itu (500 Hal yang Membuat Kita Bahagia), Karya Lisa Swerling dan Ralph Lazar

sumber: goodreads

Judul: Bahagia Itu (500 Hal yang Membuat Kita Bahagia)

Penulis: Lisa Swerling dan Ralph Lazar

Halaman: 272

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun : 2016


Menyadari Bahagia itu Bahagia


Belakangan ini, entah mengapa semakin marak beredar di linimasa, di eksplor media sosial, di santeran cuitan kerap ditemukan ujaran-ujaran pelipur lara, penyemangat di kala bermuram durja. Dari mana awalnya dan semenjak kapan bermula tak tahu ujungnya. Entah karena semakin banyak tuntutan pada pekerjaan atau semakin besar tekanan pada batas waktu pencapaian. Rasanya semakin hari manusia semakin kerap menggaungkan pentingnya arti kebahagiaan.


Begitu pula yang dapat kita temukan dalam buku berisi 272 halaman ini mengingatkan bahwa sesungguhnya banyak sekali kebahagiaan di sekitar kita. Tak perlu susah payah mencari kebahagiaan dengan berlibur ke pantai, mendaki gunung atau hibernasi di kamar untuk me time. Sesungguhnya Bahagia itu ada di depan mata kita, mungkin kita alami setiap hari dan seringkali terlupakan. Maka dalam era yang penuh tekanan ini, membaca buku ‘Bahagia Itu… 500 Hal yang Membuat Kita Bahagia’  menurut saya salah satu kunci sederhana yang menyegarkan.


Membacanya tak perlu menghabiskan waktu lama, cukup 30 menit sudah bisa kamu selesaikan hingga akhir dengan tersenyum-senyum sendiri. Bukankah membaca buku ini saja juga sudah memberikan satu kebahagiaan. Mungkin secara latar, ada beberapa kejadian yang kurang relate dengan negara Indonesia, tapi setidaknya itu bisa kita temukan dari konteks film atau komik yang kita lahap semasa kecil. 


Banyak di antaranya mungkin selama ini kita tak menyadarinya sebagai sebuah kebahagiaan. Seperti berkhayal, menonton TV tanpa diganggu dan menerima ucapan selamat ulang tahun yang pertama tepat saat tengah malam. Bukankah itu sangat membahagiakan? Beberapa kejadian juga bila dipikir-pikir lagi bisa menjadi relatif, seperti mencium aroma daun kemangi, sambal dan kembang api. Tapi aku yakin, mayoritas orang akan mengatakan itu membahagiakan.


Tak terlintas dalam pikiranku, bagaimana Lisa Swerling dan Ralph Lazar menemukan ide sederhana tapi luar biasa kreatif dalam menuliskan buku ini. Betapa indahnya mengingat hal-hal kecil yang membahagiakan itu, membayangkan saat mengalaminya dan berandai-andai kapan akan menemuinya kembali. Bahkan bagiku, menuliskan secuil review buku tersebut saja sudah sangat membahagiakan. Oleh karena itu, apapun yang terjadi, berbahagialah temans!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *