Home Ads

Kamis, 07 Agustus 2025

Review Buku Fatimah Az-Zahra: Kerinduan dari Karbala, Karya Sibel Eraslan


Judul Buku: Fatimah Az-Zahra: Kerinduan dari Karbala

Penulis: Sibel Eraslan

Penerbit & Tahun Terbit: Kaysa Media, 2019

Genre: Novel Biografi

Jumlah Halaman: 520 halaman

Nama Peresensi: Hikmah Yahya



Buku ini merupakan bagian lanjutan dari seri Empat Wanita Penghuni Surga karya penulis asal Turki, Sibel Eraslan. Dalam novel kali ini, kisah difokuskan pada sosok agung Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri dari Rasulullah saw. dan Sayyidah Khadijah.


Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw. menyebutkan empat perempuan mulia yang dijanjikan surga: Sayyidah Khadijah, Sayyidah Fatimah, Sayyidah Maryam binti Imran, dan Sayyidah Asiyah, istri Firaun. Novel ini mencoba merefleksikan keteladanan salah satu dari mereka, yaitu Sayyidah Fatimah, dalam kemasan fiksi biografis yang unik.


Berbeda dengan novel-novel sebelumnya, kisah Sayyidah Fatimah dalam buku ini tidak diceritakan secara langsung. Penulis menggunakan teknik narasi berbingkai (frame story), yang mana kisah utama disampaikan melalui sudut pandang tokoh-tokoh lain dalam cerita.


Terdapat tiga lapisan kisah dalam novel ini:


Kisah Zebun bin Mestan Efendi

Seorang penyair yang mengaku sebagai pengarang Diwan Az-Zahra, dan menjadi pencerita utama dalam novel ini. Ia ditangkap dan diminta membuktikan bahwa ia benar-benar penulis Diwan Az-Zahra. Untuk membuktikannya, ia harus menceritakan kmembuktikan kalau dia adalah pengarang Diwan Az-Zahra. Dia harus menuturkan kembali 40 kisah dalam Diwan itu di sebuah alun-alun yang disaksikan masyarakat umum selama 40 hari. 


40 Kisah Diwan Az-Zahra

Bagian ini menggambarkan perjalanan sekelompok peziarah dari Tanah Karbala menuju Tanah Suci Makkah dan Madinah. Perjalanan dilakukan dengan berjalan kaki dan menyeberangi laut dengan kapal. Rombongan ini menghadapi beragam rintangan, kesedihan, kebahagiaan, ujian keimanan, yang menguji keteguhan hati mereka dalam menunaikan ibadah umrah, haji, dan ziarah.


Kisah Sayyidah Fatimah dan Ahlul Bait

Kisah-kisah dalam Diwan Az-Zahra menghadirkan fragmen kehidupan Sayyidah Fatimah dan keluarga Ahlul Bait sebagai cermin dan pelajaran bagi rombongan peziarah. Kisah-kisah ini menjadi sumber inspirasi dan kekuatan moral yang mendorong mereka tetap teguh dalam niat suci mereka.


Novel dibuka dengan adegan penangkapan Zebun bin Mestan Efendi. Ia mengungkapkan bahwa bisa menulis tentang Sayyidah Fatimah merupakan sebuah anugerah besar, namun sekaligus tanggung jawab yang sangat berat. Dalam salah satu kutipannya, Zebun berkata:


"Dapat menulis tentang sosok Sayyidatina Fatimah adalah anugerah paling besar bagi setiap penyair. Sungguh berat juga beban mencintai seorang Ibunda Fatimah. Memberi pertanggungjawaban cinta kepada Sayyidatina Fatimah saat di dunia sekalipun telah sedemikian susah, lalu bagaimana kelak akan mempertanggungjawabkannya saat di Padang Mahsyar?"


Sebelum mulai menuturkan kisah-kisah tersebut, Zebun terlebih dahulu memanjatkan pujian kepada Allah Swt., Sang Pencipta alam semesta. Ia juga mengirimkan salam kepada seluruh nabi dan rasul, dari Nabi Adam a.s. hingga Rasulullah Muhammad saw., serta kepada Nabi Khidir a.s. Barulah setelah itu, ia mulai mengisahkan cerita demi cerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PerempuanMembaca

Semua penulis di sini adalah perempuan yang menyempatkan waktu untuk membaca, budaya yang hampir punah ditelan oleh kesibukan, budaya yang hampir punah tergantikan oleh membaca status sosmed atau berita versi digital. Kami merindukan aroma buku, kami merindukan rehat dan bergelut dengan buku sambi menikmati secangkir teh atau kopi.




Cara Gabung Komunitas

Cara Gabung Komunitas

Cari

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *